Perbedaan-perbedaan kegiatan produsen hasil-hasil pertanian dengan usaha industri yang telah diuraikan pada tulisan peranan produsen dalam tataniaga pertanian, maka akan menimbulkan perbedaan dalam proses tataniaga, yaitu:
Hasil-hasil pertanian
1 Permintaan lebih banyak bersifat tidak elastic.
2 Biaya pengumpulannya amat besar karena tersebarnya tempat-tempat produksi.
3 Standarisasi dan grading dilakukan setelah produksi atau hasil diperoleh. Jadi, seorang pedagang pengumpul tidak dapat melakukan standarisasi dan grading sebelum ia membeli atau memiliki hasil pertanian yang akan diperdagangkannya.
4 Petani produsen lebih bersifat pasif (diam) dalam melakukan penjualan dan para pedagang pengumpul yang aktif melakukan pembelian. Dengan demikian, maka sering terjadi pihak pembeli member kredit kepada petani produsen agar produsen dapat terikat untuk menjual hasilnya kepada pihak pembeli.
5 Pemegang peranan utama adalah pedagang pengumpul. Pedagang pengumpul yang mengumpulkan hasil-hasil pertanian yang tersebar dan dalam jumlah yang kecil dari produsen, kemudian ia menjualnya ke pedagang besar dengan jumlah yang besar.
Hasil-hasil Industri
1 Permintaannya lebih bersifat elastis
2 Biaya pengumpulannya relative sangat kecil
3 Sebelum diproduksi atau dihasilkan, terlebih dahulu ditetapkan suatu standar. Seorang pedagang pengecer, sebelum ia membeli barang terlebih dahulu menetapkan standar barang yang harus dibeli sesuai kualitas yang dibutuhkan.
4 Pihak produsen yang aktif mencari pembeli, misalnya dengan cara beriklan atau promosi. Produsen yang akan member kredit kepada pembeli untuk menjamin barangnya akan terjual.
5 Pemegang peranan utama adalah pedagang perantara “grosir” (wholesaler). Pedagang grosir yang berhubungan dengan produsen dan membeli barang dalam jumlah yang besar kemudian ia menyalurkannya dalam unit-unit kecil kepada pedagang pengecer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar