Produsen adalah orang atau perusahaan yang menghasilkan atau yang memproduksikan barang atau jasa. Jadi, produsen hasil-hasil pertanian adalah orang yang memproduksi hasil pertanian. Para petani yang berada di desa yang menjual hasil pertaniannya seperti gabah/beras, buah-buahan dan sayur-sayuran merupakan seorang produsen. Tanpa produsen, tidak aka nada hasil pertanian yang dapat dibeli dan dikonsumsi oleh masyarakat/konsumen dan tentunya juga tidak aka nada kegiatan tataniaga.
Petani produsen selain statusnya sebagai produsen hasil-hasil pertanian, mereka juga adalah adalah konsumen hasil-hasil industri seperti kain, pupuk, obat-obatan, dan lainnya. Petani produsen dalam proses penjualannya lebih banyak berhubungan dengan pedagang pengumpul (local assemblers). Jika petani produsen pada satu saat misalnya karena serangan hama atau karena harga input yang mahal, maka petani hanya akan memproduksikan hasil dalam jumlah yang sedikit. Akibatnya volume pembelian pedagang pengumpul akan berkurang.
Volume hasil yang akan diangkut dan disimpan juga akan berkurang, sehingga jumlah alat angkut dan gudang yang dibutuhkan akan berkurang pula, ini berarti sebagian dari alat angkut dan gudang tidak akan bekerja secara efektif karena tidak sesuai dengan kapasistas yang dimilikinya. Jumlah barang yang diecerkan di pasar tentunya akan berkurang pula sehingga akan mempengaruhi mekanisme harga.
Apabila petani produsen menggunakan input dan teknologi modern secara efektif, produksi per satuan luas usahataninya juga akan meningkat dari keadaan sebelumnya. Akibat dari keadaan ini ialah volume hasil yang akan dijua oleh petani produsen akan bertambah. Hal ini berarti pedagang pengumpul harus menyediakan lebih banyak modal dan tenaga, serta kebutuhan alat angkut dan gudang akan lebih meningkat. Demikian pula barang yang diecerkan di pasar akan lebih banyak dan jika jumlah permintaan konsumen tetap maka sudah pasti harga dari hasil pertanian tersebut akan menurun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar